Andalan

Fifteen Celcius

Menebar kebahagiaan adalah salah satu cara berbagi ketika kita tidak punya harta yang bisa bagikan

Udara dingin kota Batu berhembus pelan menembus tulang sum-sum. Dari ketinggian sebuah hotel kupandang kelap-kelip lampu yang tampak meramaikan dinginnya malam. Sejenak suasana syahdu menyapaku diantara beberapa pasangan yang sedang makan malam ditemani romantisnya lampu cafe. Fifteen Celcius tampaknya adalah nama yang cocok untuk tempat ini. Sangat sesuai dengan dinginnya sang bayu yang berembus menyapa pori-pori.

Mataku menembus kabut tipis yang tampaknya mencoba mengajakku bersahabat. Sebuah musik sendu mampir di telingaku. Until tonight I only dreamed about you. I can’t believe I ever breathed without you. Baby, you make me feel alive and brand new.” Kira-kira begini artinya. “Sampai malam ini aku hanya memimpikanmu. Aku tidak percaya aku bisa bernapas tanpamu. Sayang, kamu membuatku merasa hidup dan baru.”

Ah iya… Memang benar syair kebanyakan lagu sangatlah romantis. Kadang bertolak belakang dengan kehidupan asmara di dunia nyata. Setiap pasangan punya kebahagiaan dan tantangannya masing-masing. Setiap orang punya cara masing-masing untuk memahami kehidupan. Dan barangkali cara itu berbeda, kita harus menghormatinya. Seperti kami berdua yang berbeda cara, tapi kami sama-sama sedang mencari takdir kami.

Love Story Lyrics Andy William

Where do I begin
Dari mana harus kumulai
to tell the story of how great a love can be
Menceritakan kisah tentang betapa menakjubkannya cinta
the sweet love story that is older than the sea
Kisah cinta bahagia yang lebih tua dari samudera
the simple truth about the love she brings to me
Kebenaran sederhana mengenai cinta yang dia bawa padaku
where do I start
Dari mana harus kumulai

With her first hello
Saat pertama dia menyapa
She gave a meaning to this empty world of mine
Dia memberi makna pada duniaku yang hampa
There’d never be another love another time
Takkan ada cinta dan waktu lainnya
She came into my life and make the living fine
Dia datang ke dalam hidupku dan membuat hidupku ceria
She fills my heart
Dia mengisi hatiku

She fills my heart
Dia mengisi hatiku
With very special things
Dengan hal-hal amat istimewa
With angel songs
Dengan nyanyian bidadari
With wild imaginings
Dengan imaji liar
She fills my heart
Dia mengisi hatiku
With so much love
Dengan begitu banyak cinta

that anywhere I go
Hingga kemanapun aku pergi
I’m never lonely
Kutak pernah merasa sepi
With her along, who could be lonely
Bersamanya, siapa yang bisa kesepian
I reach for her hand
Kuraih tangannya
It’s always there
Dia selalu ada

How long does it last
Berapa lama ini kan berlalu
Can love be measured by the hours in a day
Dapatkah cinta diukur dengan jam dalam sehari
I have no answers now but this much I can say
Saat ini ku tak punya jawabnya namun selalu kukatakan ini
I know I’ll need her untill the stars all burn away

Aku tahu aku kan membutuhkannya hingga akhir semesta
And she’ll be there
Dan dia selalu ada

How long does it last
Berapa lama ini kan berlalu
Can love be measured by the hours in a day
Dapatkah cinta diukur dengan jam dalam sehari
I have no answers now but this much I can say
Saat ini ku tak punya jawabnya namun selalu kukatakan ini
I know I’ll need her untill the stars all burn away
Aku tahu aku kan membutuhkannya hingga akhir semesta
And she’ll be there
Dan dia selalu ada

Labels: Andy WilliamTranslation

Apa manusia bukan manusia kalau tidak berpasangan?

Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata,

tanpa pernah mendengarkan kata-kata orang lain.

Bagai pasir di tanah itu,

aku tak harus jadi penting.

Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun

berapa lama pun

selama aku mencintainya.

Namun orang yang bijak akan menerima segala bentuk perbedaan pandangan sebagai kekayaan.

Karena keseragaman pikiran sungguh-sungguh memiskinkan kemanusiaan.

Kadang-kadang kita bertemu begitu saja dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal,

menjadi begitu lengket seperti ketan,

lantas mendadak berpisah begitu saja tanpa penjelasan apa-apa.

Lagi pula, perempuan sebaiknya unggul dalam banyak hal melalui otaknya,

karena kaum lelaki selalu menindas mereka dengan ototnya.

Alangkah mengerikannya menjadi tua

dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan,

ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat,

dan kehidupan seperti mesin,

yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa.

Manusia selalu menuntut dunia membahagiakannya,

pernahkah ia berusaha membahagiakan dunia?

Aku tidak ingin kaya.

Aku hanya ingin hidup.

Aku ingin melihat banyak tempat.

Aku ingin menghirup seribu satu bau kehidupan.

Kehidupan manusia tidak ada artinya tanpa perjuangan.

Jika segalanya telah menjadi suratan,

apakah yang masih menarik dalam hidup yang berkepanjangan?

Di tengah angin senja yang mendesak,

aku merasakan kekuasaan waktu,

yang tanpa pandang bulu mengubah segala-galanya.

Kita semua memang telah menjadi bodoh,

dengan menjadi terlalu cinta kepada cerita-cerita yang bagus,

sehingga memaksakannya untuk menjadi kenyataan itu sendiri.

Karena yang tidak kita ketahui lebih banyak dari yang kita ketahui,

dan yang tidak diketahui itulah yang akan menjadi penyebab kematian kita semua.

Kalau kita bisa mencintai yang kita miliki saja,

dan tidak selalu mengharapkan yang tidak ada,

barangkali hidup juga akan menjadi lebih mudah.

Bagaimana mau menggulingkan kekuasaan, kalau begitu mudah diadu domba?

Dasar bodoh.

Sudah miskin, bodoh pula!

Sepatu bukan sepatu kalau tidak sepasang.

Apa manusia bukan manusia kalau tidak berpasangan?

Jangan terlalu sering bermimpi,

belajarlah berbahagia dengan apa yang kamu miliki saja.

Ia selalu muncul seperti bayang-bayang,

menyenangkan, mengagumkan, memesona, lantas hilang.

Segala sesuatu bisa disebut kebenaran hanya jika dianut orang banyak.

Aku bukan jenis orang tolol yang menganggap keperawanan itu penting,

dan mengukur kesucian seseorang hanya dari tubuhnya.

#senogumiraajidarma

Sebuah nasihat pengajian dari Gus Baha’ yang kudengar dari saluran youtube kusimak dengan seksama. Daun telingaku terbuka menangkap petuah, ketika dadamu disesakkan oleh ruwetnya kesulitan hidup yang tak ada habisnya, hutang menumpuk sementara kebutuhan meningkat menuntut semua dijadikan prioritas, maka pergilah ke suatu pekuburan dan ucapkan lirih, Aku memiliki sesuatu yang semua orang mati inginkan kembali, yaitu kehidupan di dunia. Maka betapa kehidupan di dunia adalah sebuah permata yang sangat berharga yang seringkali tidak disadari oleh orang-orang yang hidup.

Sebisa mungkin selagi nyawa masih berkalang badan, nikmatilah dengan ceria dan penuh syukur setiap tarikan nafas sebagai anugerah. Kesulitan hidup ibarat bumbu pada sebuah masakan. Tanpa bumbu-bumbu racikan, masakan tidak akan sedap. Tanpa problematika yang mendera, kehidupan tidak akan pernah lengkap.

Seseorang pernah mengungkapakan padaku betapa senangnya dia melihat caraku tertawa terbahak-bahak tanpa beban. Dan kemudian ia bertanya, kenapa aku tidak pernah tertawa begitu lepas ketika bersamanya? Biarkan itu dijawab oleh rumput yang bergoyang, karena akupun tak pernah tau jawabnya. Suatu hubungan berkaitan erat dengan kondisi batin seseorang, dan tertawa lepas itu tentu saja tidak bisa dipaksakan. Karena tawa adalah cerminan kondisi jiwa. Maka kenapa ketika seseorang sedang punya permasalahan yang mengganggu pikirannya, kemanapun dia kamu ajak untuk healing atau refreshing, atau makan di resto termahal dengan menu terenakpun, tetap saja tidak bisa membuatnya senang. Jika kamu ingin memenangkan hati kekasihmu, sentuhlah jiwanya dengan ketulusan, karena bahagia bukan melulu urusan uang atau kesenangan.

Entah sudah berapa senja sering kulalui bersamamu. Menembus waktu melalui perjalanan jauh, atau sekedar makan sotoayam sambil memandangi matahari merah tenggelam di ufuk barat. Kadang kita saksikan lampu kota bersinar temaram dari balik gelas kopi yang kita pesan di sebuah caffe di ketinggian. Aku dan kamu benar-benar sosok pemimpi yang seringkali bercengkerama menertawakan kenyataan yang suka berlari semakin jauh dari impian.

Sekali waktu kita berjalan menyusuri pasir pantai, kemudian duduk menjulurkan dua kaki sambil memandang ombak menghempas-hempas batu karang, sementara tatapan mata memandang kosong ke langit luas yang dipenuhi bintang-bintang.

Awan hitam datang begitu saja menghapus jejak bintang-bintang. Persis seperti seperti takdir Tuhan yang menghapus jejak kebahagiaan seperti kata pepatah kemarau panjang dihapus oleh hujan setengah hari. Gelap menyelimuti langit seolah tidak mau kalah dengan pekatnya masa depan. Kudengar suaramu menggelegar seperti petir menyambar-nyambar, “Aku putus asaaaa……pada kehidupan yang semakin muram.” Akupun menjawab pelan, “Aku adalah batu karang yang tak tergoyahkan.”

Perjalanan

Bukankah pada hakikatnya hidup ini hanyalah sebuah perjalanan? Ibarat seorang musafir yang kehausan dan mampir untuk minum di sebuah kedai. Barangkali begitulah perumpaan hidup manusia yang hanya sekedar mampir di dunia untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke kehidupan akhirat yang beikutnya. Maka sebenarnya sangatlah singkat perjalanan kehidupan ini jika hanya akan dihabiskan untuk sesuatu hal yang unfaedah dan tidak bermanfaat.

Sebuah nasihat agama menganjurkan kita untuk senantiasa menebar manfaat dalam kehidupan ini bagaimanapun dan dalam situasi apapun. Kunci bahagia bersabar dan bersyukur yang mudah didengungkan tampaknya tidaklah mudah dipraktekkan. Karenanya perjalanan “mampir ngombe” yang singkat ini pada hakikatnya ibarat sebuah studi pada satu fase di sebuah jenjang pendidikan. Belajar untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Maka sesulit apapun dalam perjalanan, bersabar dan meminimalisir keluhan adalah salah satu solusi terbaik. Tenang saja, karena perjalanan ini tidaklah lama dan semua akan segera berlalu. Tak ada kebahagian ataupun kesulitan yang abadi. This life is about a balancing….

Pahit Sedap Secangkir Kopi Susu

Semakin lama aku semakin paham, bahwa pahitnya hidup memang tdak bisa disamakan dengan pahitnya secangkir kopi yang bisa menjadi candu. Tidak sama juga dengan pahit sedapnya kopi susu. Seorang alim dalam sebuah pengajian youtube yang saya dengar mengatakan bahwa hidup ini penuh dengan ujian Tuhan, Jika kamu tidak rela dengan ujian Tuhan itu, maka jangan hidup di dunia. Begitulah nasihat seorang kyai yang berhasil menjadi obat bagi setiap sakit dalam ujian hidup yang saya alami.

KOpi itu pahit manis. Kopi susu itu manis sedap. Tapi pahit sedapnya kopi selalu kita rindukan. Itulah perbedaan dengan pahit sedapnya hidup yang tidak pernah kita tunggu hadirnya. Rutinitas kerja dan permasalahan hidup yang datang silih berganti pada dasarnya adalah sebuah latihan yang diberikan Tuhan untuk kita olah sedemikian rupa sehingga bisa menyadarkan bahwa kita lemah tanpa bantuan dariNya. Ujian itulah yang sebisa mungkin membuat kita sering berucap “Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’n nashir”, Cukuplah Allah yang menjadi pelindungku.

Kamu yang Memenuhi Seluruh Ruang Rinduku

Aku tulis surat ini karena alam terus mengingatkanku padamu walau kamu hadir dalam warna Sepia. Kamu terus datang dari waktu ke waktu sebagai udara yang telah menjadi nafasku. Kamu datang dari ruang ke ruang sebagai denyut bagi jantungku dan arus darah di nadiku. Seperti matahari, kamu terbit dari ufuk timur rinduku dan terbenam di cakrawala kenanganku. Demikianlah kamu ada bagi sisa usiaku ini.

Kini alamat rumahmu berada jauh di dalam kenangan, dan menyebut namamu adalah rute terdekat untuk mencapainya. Bila kamu bertanya apa dalil bahwa kamu benar-benar ada dalam seluruh Ingatanku, jawabannya adalah sebagai berikut:

Aku pergi ke laut tapi kedalamannya mengingatkanku pada sepasang matamu. Aku pergi ke gunung tapi julangnya mengingatkanku pada ketegaran senyummu. Aku pergi ke sungai tapi arusnya mengingatkanku pada linangan air matamu. Aku pergi ke cafe untuk minum kopi tapi kau tiba-tiba muncul dari kedalaman cangkirnya. Aku pergi ke hutan tetapi rimbanya mengingatkanku pada kelebatan alismu. Aku pergi ke taman tetapi bunga-bunga itu membawa aromamu ke hadapanku. Aku pergi ke perpustakaan Tetapi tiap membaca buku-buku di sana, yang ada hanyalah namamu.

Kekasih, aku menghargai perpisahan sama seperti aku menghargai Pertemuan singkat denganmu. Aku tau perpisahan tercipta agar kenangan mendapatkan haknya. Dan ciri utama kenangan tak lain agar kita pernah merasa ada. Aku menghargai kepergianmu karena nyatanya kepergian menjadi bagian dari cinta. Tapi ingatlah Bila ada sesuatu yang tak dapat aku patuhi, itu adalah melupakanmu. karena tentu saja kamu telah menjadi ukiran di atas batu dalam dadaku.

#lelakilangit

Syahdu

Adakah yang lebih menyayat melebihi rindu yang berbalut sunyi? Aku menemukanmu termangu di sudut mataku. Dan kau membiarkanku terpasung di ujung jemarimu. Kita pernah teramat sangat saling mencintai. Mungkin hingga kini, atau sampai waktu bersama rindu yang terus membayangi.

Aku sendiri melalui jalan sunyi, Dan kau sendiri diselimuti sepi. Sunyi, sepi, sendiri bersama ego masing-masing yang menemani. Selamat menikmati syahdu, rindu, dan rasa yang membeku… Selamat berkawan dengan senja yang segera berlalu.

Tidurlah Tenang, Kekasih…

Tidur kekasih, Tidurlah tenang.. Di sisimu aku akan menjadi peronda yang menjaga mimpimu sesuntuk malam. Biarlah rindu ini mengisahkan debarannya sendiri. Mengapa seseorang mudah takluk terhadap jarak? Mengapa hati yang patah sulit untuk dipulihkan? Mengapa masih ada seseorang yang menuntut harus bahagia ketika mencintai? Mengapa kenangan selalu bisa menyusup ke lubuk kamar padahal pintu dan jendela sudah dikunci dan lampu sudah dipadamkan.

Tidur kekasih.. Tidurlah tenang.. Jangan pernah terluka, sebab hatiku tak cukup lapang untuk menampung sakitnya. Jangan pernah menangis, sebab dadaku tak cukup dalam untuk menadah air matanya. Jangan pernah pergi, sebab mataku tak cukup tangguh menghadapi lambaian tangan. Jangan pernah kecewa, sebab Tuhan menciptakan cela pada sesuatu yang sangat kisah cintai semata agar kita tak terjerumus pada pemberhalaan.

#perempuanlaut

Jarak

Apakah yang disebut pertemuan sebenarnya? Apakah hanya melibatkan sepasang bentuk dikoordinat yang sama? Tidak sayang…banyak kekasih yang berjarak ribuan kilometer tetapi mereka telah bertemu lantaran diikat oleh Kerinduan. Apa gunanya sepasang orang bertemu tanpa ada hati yang saling silau oleh keindahan? Bukankah jarak harus terbentang untuk dapat menyaksikan keindahan julang gunung? Bukankah Ketika seseorang berada di puncak gunung keindahan yang ia saksikan bukanlah materi gunung melainkan sesuatu di luar koordinat Gunung itu sendiri? Bukankah berjarak harus menjadi syarat untuk dapat menyaksikan matahari terbenam ke lubuk laut?

Dan marilah kita saksikan bersama perahu yang melintas dengan layar terkembang itu dari atas terumbu karang di tepi laut ini. Biarkan Kerinduan kita mendidih di luar ruang dan waktu. Ikan-ikan berenang dalam dirimu dan burung-burung terbang di dalam diriku. Ikan tak pernah belajar bagaimana cara berenang begitu pula burung tak pernah belajar bagaimana cara terbang. Maka kita tak perlu belajar bagaimana cara mencintai.

#perempuanlaut

Senandung Tali Jiwo

Ternyata mencintai bukanlah cara untuk berbahagia. Mencintai tak lain cuma percobaan-percobaan kecil untuk melukai diri agar kelak tabah menghadapi luka-luka yang lebih besar, kekasih…

Banyak jalan menuju Roma. tapi setiap jalan menuju takdir. Saat dipamiti adik atau anak ke sekolah, kita menjelma sebagai kakak atau orang tua. Bertemu teman kuliah atau teman sejawat sekantor mendadak kita menjadi sohib atau saingan. Seper Nano detik yang lalu Kamu kekasihnya dan sekarang sudah menjadi mantannya.

Sudah berapa lama kau terjebak dengan beragam kesibukan yang tak habis-habis itu? Berhentilah berbusa-busa tentang kemerdekaan bila ternyata kau sendiri tak punya waktu luang. Padahal hanya di dalam waktu luang manusia bisa berpikir dan merenung tentang bagaimana seyogyanya mengisi kemerdekaan hidup.

Cinta tak pernah pergi. Cinta pasti pulang walau rutenya tak selalu ke rumah. Kadang kita berjalan ke arah lain dari rute tersebut dan menjadikan bangku-bangku taman sebagai rumah kita yang beratap langit, kekasih…

Aku bukannya menangis, kekasih. Aku cuma tak tahu pada harapan mana lagi air mata ini dapat kusimpan. Karena melupakanmu ternyata jauh lebih melelahkan daripada mengingatmu, kekasih…

#senandungtalijiwo #sujiwotejo #mbahtedjo

Jejak

Jalan yang telah dan akan aku lalui tidak lagi dapat dibungkam. Setiap trotoar, gang, lorong sempit, juga jalur perlintasan telah merekam langkah kakiku untuk kemudian akan dikabarkan kepada umat manusia. Tahukah kamu? Pada tiap jejakku telah meninggalkan cinta demi cinta sehingga orang-orang yang melewatinya akan merasakan debarannya.

#perempuanlaut

Ketika kamu menawarkan kopi, aku tau kamu sedang ingin membagi kesepianmu untuk turut kutanggung getirnya. Aku tau itu artinya kamu sedang menyiapkan jembatan untuk menyeberangi hening bersama-sama. Aku tahu di balik tawaranmu ada sederet kalimat yang tersendat di sana. Tetapi siapa yang mampu melawan waktu? Pada akhirnya kamu atau aku, siapapun yang lebih dulu akan berlutut di hadapannya.

#perempuanlaut #usmanarrumi

Biarkan Hatimu Pecah

Ketika masalah terberatmu datang, terimalah ia dan biarkan hatimu pecah dan rasakan kehadiranNya bersamamu. pasrahkan dan katakan, “Ya Allah, ini sangat berat dan aku tidak kuat. Tapi engkau tidak akan meletakkan beban yang tidak kuat aku pikul. Kupersembahkan padaMu Ya Allah, semua luka dan sakitku ini. Dan bantulah aku menjadi utuh kembali. “

Debur Ombakmu atau Debur Rinduku

Di laut Ingatanku terpaut, pada kau yang tak terjangkau.Seperti laut yang senantiasa tabah menjaga kedalamannya, aku akan mengingatmu. Seperti laut yang senantiasa sabar memelihara keluasannya, aku akan mengenalmu. Ayo laut, kita bertanding. Kita adu dan kita ukur mana yang lebih luas, samudramu atau kesepianku? Mana yang lebih dalam? palungmu atau Kesedihanku? Mana yang lebih pasang? Debur ombakmu atau debur rinduku? mana yang lebih cemburu?gelombangmU atau kepergian kekasih?

Mimpi dalam Hidup

الناس نيام. واذا ماتوا انتبهوا
Pada hakikatnya manusia hidup itu tertidur. Dan mereka baru terbangun ketika mereka mati.

Sebuah quotes mengatakan bahwa sebenarnya manusia hidup adalah bermimpi, dan mereka baru terbangun ketika mereka mati. Bagi saya yang merupakan pecinta wisata religi ziarah kubur, pernyataan ini membuat saya sangat terkesan. Ketika saya mengunjungi makam-makam para wali, saya tidak merasa mengunjungi sebuah kuburan, tapi lebih ke perasaan sedang bertamu ke rumah Kyai, masuk rumah dan meminta berkah doa. Di makam Gus Dur misalnya, pemakaman mantan presiden RI ini berada di area pesantren. Tak ada kesan menakutkan atau seram meski di pemakaman, bahkan kesan ramai dan religius sangat terasa.

Yang menarik di area pemakaman Gus Dur adalah monumen Asmaul Husna yang dibangun aestetik di jalan depan menuju malam Gus Dur di kota Jombang yang terkenal sebagai kota santri ini. Begitu kami melangkah memasuki area ini, terlihat beberapa tukang foto melakukan aksi “jeprat jepret” nya kepada para peziarah, dan ketika mereka sudah keluar dari area pemakaman, foto-foto tersebut sudah tercetak dan para peziarah bisa menebusnya dengan harga sekitar 5000 atau lebih sedikit. Kreatif sekali… “Maaf Bu, fotoku jelek sekali yang sampean ambil. Gak ada senyuman… Aku gak mau beli ah… ” Kudengar keluhan seorang peziarah mengomentari fotonya yang rupanya diambil begitu saja oleh para tukang bisnis foto itu. Kami pun reflek penasaran melihat foto teman kami dan tertawa bersama melihat bibir monyongnya di foto itu. Ha ha ha…

Pagi di Pantai ParangTritis

Setiap pantai pasti punya keindahan dan khasnya sendiri. Tak terkecuali pantai parangtritis dengan pasir hitamnya yang “ngangeni”. Kami dengan warga madrasah tempat saya mengabdi langganan menikmati pagi di pantai ini setiap akhir tahun ajaran baru. Kadang sempat naik kereta kuda seharga sekitar 50 ribu atau berapa saya lupa harganya. Menyusuri pantai yang tak berujung bersama pak kusir yang sedang bekerja membuat kami merasa menjadi ratu satu jam.

Menyeruput kopi manis di bawah hangatnya mentari pagi dengan menikmati debur ombak adalah suatu kemewahan buatku. Hal seindah ini tidak akan sering sekali terjadi, maka layak kukatakan sebuah kemewahan. Kunikmati pemandangan di sekelilingku, terlihat geliat ekonomi yang tak kunjung padam di tempat wisata ini. Mulai dari karcis masuk, penginapan, kamar mandi, restoran, sewa payung, sewa tikar, sewa andong, sewa ATV, hingga pak lik bu lik kaki lima penjual kopi, gorengan, siomay atau pop ice. Tampaknya tempat wisata pantai Parangtritis ini membawa berkah buat semuanya.

Kutinggalkan kopiku menuju rombongan yang sedang bermain ombak. Keseruan yang tak ternilai harganya. Perpaduan antara waktu luang, uang saku, dan kesehatan yang berpadu mewujudkan sebuah liburan. Bayangkan andai salah satu dari ketiga hal ini tidak ada, maka momen indah ini tidak akan pernah terwujud.

Adakah yang lebih nikmat selain makan di waktu lapar? Usai lelah bermain ombak, kami pun makan siomay bersama.. Panasnya membuatnya terasa semakin nikmat. Mantaaap….

Syair Cinta untuk Putra-Putriku

Syair cinta untuk putra putriku

الثلج هدية الشتاء. والشمس هدية الصيف. والزهور هدية الربيع. وانتم يا اولادي هدية العمر

Ats tsalju hadiyyatusy syitaa’i, wasy-syamsu hadiyyatush shayf, waz-zuhuuru, hadiyyatur-rabii’i,wa antum ya auladi hadiyyatul ‘umri.”

Matahari adalah kado musim panas. Bunga adalah kado musim semi. Dan kalian putra putriku adalah kado terindah hidupku.)

Panas Dingin

Kopi panas bersama dinginnya senja di kota Malang aku seruput nikmat. Perpaduan panas dan dingin membuat tubuhku menghangat. Seperti kehidupan yang tidak selalu panas dan tidak selalu dingin. Adakalanya kita merasakan hidup kita yang sedang panas sekali seolah membuat kepala kita mendidih. Tapi saat itu, hati kita dengan bijaksana akan menghadirkan dingin dan menjadikan suhu baru dalam jiwa kita. Suhu kehangatan…

Kupandangi beberapa anak kecil berenang dengan riangnya tanpa memedulikan dinginnya air. Mereka dengan ceria bermain bola air bersama teman sebayanya yang barangkali baru dikenal di kolam tersebut. Seorang dewasa terlihat nimbrung di permainan mereka. Seru…. Seperti serunya hidup kita yang kadang penuh intrik permainan.

Kuseruput kopi pahitku dan kunikmati pahitnya. Hmmm…. Pahitnya selevel di bawah pahitnya hidup. Kulirik ibu muda di sebelahku yang sedang sibuk mengeringkan badan putra putrinya. “Ma…. Haus, lapar…. Mie gelas dong ma.. ” Kudengar sang adik merengek disambut senyum cuek bundanya. “Ayo pulang, kita makan minum di rumah.” Jawab sang bunda.

Kuseruput sekali lagi kopiku yang hampir habis. Alhamdulillah… Sebuah nikmat tiada tara memenuhi rongga dadaku bersama semburat kopi di dalamnya. Terimakasih Tuhan, yang sudah memberiku kesempatan buat rebahan, selonjoran menikmati anugerah Mu.

Batu Cave

Batu cave adalah sebuah kuil tempat ibadah Umat Hindu yang terletak di gunung kapur di distrik Gombak Selangor Malaysia. Foto yag saya ambil dengan latar belakang punggung patung Dewa Murugan ini saya ambil pada kunjumgan kedua saya ke gua ini. Karena pada kunjungan pertama beberapa tahun yang lalu saya tidak sempat naik ke atas bukit ini dan hanya mengambil beberapa foto dari bawah, maka pada kunjungan berikutnya saya membulatkan tekad bermandi peluh menapaki tangga demi tangga hingga sampai ke puncaknya.

Pastinya, tidak semua orang akan sampai di puncaknya mengingat tingginya bukit yang harus didaki. Sesampai di puncak saya melihat banyak orang Hindu beribadah dan menyanyikan pujian-pujian kepada Sang Dewa Dewi. Ini mengingatkan saya pada film-film India favorit yang pernah saya tonton bertahun-tahun yang lalu. Intinya suasana di atas lebih mengarah pada suasana sakral. Saya lihat di kanan kiri ada beberapa gerai yang menjual bunga-bunga dan semacam air berkah.

Memasuli kuil diharuskan melepas alas kaki. kuhampiri dua orang pria yang membawa sebuah persembahan dan dapatlah saya satu foto. Nampaknya untuk memasuki kuil mereka membeli beberapa persembahan dan di bawa masuk seraya memanjatkan doa-doa. Dan pikiran saya melayang sejenak teringat ziarah kami di Jawa ke makam Sunan-sunan, hmm….barangkali semacam itu.

Menuruni ratusan tangga tidaklah sesulit mendakinya. Puas memanjakan mata menikmati indahnya pemandangan dari atas bukit, saya pun turun dan mendapati mbak saya yang belum selesai berbelanja di sebuah toko perhiasan (palsu), haha….kulihat dia membeli sebuah gelang kaki dengan permata warna warni yang berkilauan. Aku pun membelinya satu, tidak mau ketinggalan. Keluar toko kami mendapati sebuah keluarga dengan wajah khas India sedang berfoto bersama. Seperti biasa kamipun bergabung dan mereka mengiyakan dengan ramahnya.

Kami pun mlipir ke tepi membongkar beberapa belanjaan, sebuah kebiasaan yang mengingatkan saya pada putri saya ketika selesai belanja, semacam tidak sabar untuk segera memakainya. Mendapati gelang kaki cantik dengan permatanya yang berkilauan. Ketika kami mencoba memasang di kaki kami, seorang nenek mengmpiri dan memasangkannya di kaki kami. Olalaaaa….Orang-orang Malaysia ramah-ramah dan baik hati.

I LOVE YOU

Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, bukan juga yang datang pertama atau paling perhatian, tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pernah pergi dari hidupmu. Setidaknya begitu pendapat Mbah Sudjiwo Tedjo. Hidup kita yang misterius ini tidaklah mungkin sama sekali tidak pernah disinggahi rasa cinta. Derita dan bahagianya datang dan pergi dengan cara yang berbeda, dan meninggalkan kesan yang beraneka macam rasa.

Ruang Tamu Pak Jokowi

Belum di bilang ke Batu kalau belum berkunjung ke Jatim Park 2. Begitu kata sebagian besar orang. Sebuah gedung putih dengan arsitektur Romawi berdiri megah di dataran tinggi kota Batu. Jatim Park 2 yang tiketnya bisa dibeli paket sekaligus tiga tempat, yaitu Museum Satwa, Secret zoo dan Sweet Memory Selfi. Sebagian orang kadang melewatkan masuk ke Sweet Memory selfi karena sudah capek sekali mengelilingi Museum Satwa dan Secret zoo. Sayang sekali sebenarnya karena di bagian awal masuk Sweet Memory Selfie ini kita bisa bertamu di run=ang tamu Israna dan ditemui oleh Pak Jokowi. Hai Pak Jokowi…..

Resep Favorit Kami

Spageti dengan Tomat, Bayam, dan Keju Parmesan

Sup Tomat Krim dengan Roti Keju Panggang

Asparagus Panggang & Telur di Atas Roti

Halo Dunia!

Keluhan Panjang

Jika kebisingan hidup engkau sikapi dengan keluhan, hidupmu akan berupa kumpulan keluhan panjang. Begitulah kehidupan. Pada suatu masa di salah satu fase kehidupan, kamu pasti akan merasakan sebuah rasa yang sangat sepi, hingga di tengah hiruk pikuk keramaianpun kamu tetap merasa sendiri. Rasa sepi yang teramat sangat kuat menyergap menyeruak memasuki sudut-sudut hati dan pikiranmu, menghadirkan ruang hampa dan kosong yang menciptakan rasa seolah kamu tidak memiliki siapa-siapa meski sebenarnya orang-orang di sekelilingmu sangatlah mencintaimu.

Mie Gacoan di Satu Abad NU

Satu abad NU nampaknya menjadi pesta yang sangat berkesan bagi warga nahdhiyin. Sebagian besar warga NU berbondong-bondong dari seluruh penjuru NKRI menuju GOR Delta Sidoarjo untuk ikut memeriahkan gebyar satu abad organisasi yang mereka cintai. Perayaan ini tidak tanggung-tanggung dihadiri orang nomor satu di Indonesia, Bapak presiden Joko Widodo beserta para stafnya.

Kami pun dari Kabupaten Malang tidak mau ketinggalan. Beserta rombongan dari MWC Pakis dengan peserta hampir seribu orang berangkat bersama menerjang dinginnya udara malam itu. Seru dan syahdu kurasa ketika berangkat mengikuti iringan yang dikawal mobil polisi sebagai pengaman dan memperlancar perjalanan.

Adzan shubuh terdengar berkumandang di area sekitar satu kilo meter dari GOR Delta Sidoarjo. Ramai sekali terlihat warga memenuhi jalanan di sekitar GOR. Banyak layar lebar di jalanan yang menayangkan acara karena padatnya manusia dengan baju putih melambangkan kesucian jiwa. Para pedagang pun tak mau ketinggalan meraup berkah satu abad NU yang mereka cintai.

Kami pun melipir masuk ke sebuah resto yang sedang viral, “Mie Gacoan”. Antrian panjang sekali tak menghalangi niatku untuk menikmati pedasnya level 3 mie yang sedang naik daun ini. Kukunyah dan kunikmati, hhhmmmm….Pedas-pedas nikmat seperti kata-kata sampean cak. Hahahha…….

Out of The Box

Jika ingin hidup di atas rata-rata, maka lakukan yang orang rata-rata tidak lakukan. Keluar dari zona nyaman dan lakukan hal yang berbeda atau out of the box. Asal tetap berada di koridor benar dan halal. Jika ingin luar biasa, maka lakukan perubahan. Jangan berputus asa, karena tak ada proses yang sia-sia. Semua pasti memberikan arti.

Jingga yang Melengkapi Senja

Gumpalan awan kelabu bergelayut menghiasi langit jingga. Indahnya tak terkira memukau mata. Kulangkahkan kaki menyisir jalanan jalur pejalan kaki yang terlihat baru selesai dibangun di sepanjang tepi pantai Utara. Suasana senja yang syahdu memukau di tengah cuaca mendung. Aduhai…asalkan jangan hatiku yang mendung, pikirku.

Rintik gerimis menciptakan titik-titik kecil saat jatuh di permukaan pantai yang tenang membuatku ingin melipir sejenak di tepi pantai. pendar sinar mentari senja indah berkilauan menjangkau langit menghangatkan bumi. Anomali cuaca, gerimis berawan bercengkrama dengan sinar mentari yang ditemani indahnya pelangi. Langit terlihat sempurna senja ini dengan warna jingga.

Hari sebentar lagi berganti gelap. Lamat kudengar suaramu mengajak kita pulang. Karena bagaimanapun indahnya suatu perjalanan, tetap saja perjalanan terindah adalah perjalanan pulang.

Manisnya Kopi Tanpa Gula

Sisa air menggenang di petak-petak jalanan di depan resort mewah di salah satu tepi pantai Utara Jawa. Suasana segar terasa setelah hujan puas mengguyur dengan air tawarnya yang menyatu dengan asinnya air laut. Kami mengambil tempat duduk di sebuah kursi yang terdekat dengan pantai. Hhhmmm…..menikmati semilirnya angin pantai sambil mereguk kopi panas adalah kemewahan yang tidak bisa setiap hari kami rasakan. Nyaman sekali terasa di hati melihat debur ombak pantai Utara yang tenang menghanyutkan.

Kulirik bola mata putriku yang menjelajah perahu boot di seberang seolah mengungkapkan keinginan untuk menaikinya. Sementara sudut mataku menangkap bola matamu yang berselancar menembus dinding kaca kafe yang mengembun. Cuaca yang semula mendung berangsur cerah. Kuambil beberapa helai tisu untuk mengeringkan meja dengan basah yang masih tersisa. Aku bergumam pelan, “Basah…..” Dan kamu menimpali lirih, “Yang penting bukan matamu yang basah.” Aku melonjak girang. Uaseeek….Manis sekali rasanya kopi yang kuteguk hingga lupa bahwa ini kopi less sugar, atau barangkali kopi tak bergula yang terasa manis.

The Best Life is The Life You Have

The Best Coffee is the coffee you like, The best person is the person you love, The best life is the life you have.

Angin yang berembus kencang menerpa kulit wajahku. Dingin terasa tapi tak sedingin yang hatiku rasa (dalam syair sebuah lagu, ciyee…). Kulihat daftar harga kopi di sebuah cafe di daerah pedesaan yang harganya mirip di cafe rooftopnya sebuah hotel berbintang lima di Kota. Kupesan satu, satu lagi untuk sahabatku, dan satu lagi untuk kamu. Kubayangkan wajah ibuku dan komentar beliau setiap kali kami pamit untuk ngopi di luar sekedar meregangkan pikiran. “Bersantailah di rumah bersama teman-temanmu, ibu akan membuatkan kalian seteko besar kopi spesial, gratis tanpa harus kehilangan lembaran uang seratus ribuan..” Setiap kali mendengar kata-kata itu kamipun reflek tertawa bersama. Ngakak…

Kuseruput pelan sambil menatap wajahmu, manis pahitnya pas seperti diracik barista profesional. Sebentar kemudian kita sudah tenggelam dalam tawa terbahak menertawakan mereka yang kita sebut namanya. Selusin kisah lucu sudah kita lahap, mulai cerita teman lama sampai calon teman baru, dari kota Jakarta sampai mereka yang tinggal di pelosok hutan. Semakin panas cerita kita bersamaan semakin dinginnya kopi di depan mata. Kita tertawa bersama sampai lupa menertawakan hidup kita sendiri yang sebenarnya sangat “aduhai…..”. Ah, biarlah….bukankah the best life is the life you have isn’t it? Bukankah hidup terindah adalah hidup yang kita miliki ini besti? Sebagaimana tulisan di yang kulirik di tembok cafe bahwa kopi terenak adalah kopi yang kita sukai, ” The best coffee is the coffee you like. Mataku pun beralih padamu yang dengan lahapnya menikmati masakan “tongkol pedas” yang seolah tanpa dikunyah karena kelaparan. The best person is the person you love isn’t it? Dan lagi-lagi sebuah kata yang tidak bisa dilogika.

Kopi dan Kamu

A good day with coffee is better than a bad day with you

Kami langkahkan kaki menyusuri jalan setapak sebuah taman masjid yang berwarna merah. Gemericik air menyegarkan suasana diantara kelap kelip lampu di sepanjang rumah makan yang berderet di pelataran masjid itu. Indah dan romantis, dua kata itu tampaknya yang tepat untuk mewakili suasana malam yang dingin itu.

Seindah apapun suasana yang kita nikmati, tetap tergantung suasana hati. Bukankah begitu bestie? Sebuah suara merdu mampir di telingaku. Lagu nostalgia romantis terdengar dinyanyikan seorang biduan berparas manis. Kupilih tempat duduk di tepi kolam di bawah lampu temaram. Kubaca menu yang disajikan dan kutulis sebuah pilihan spesial, “kopi”.

Menyeruput kopi pahit sambil memandang wajahmu yang manis. Jadi itulah bedanya antara kopi dan kamu. Tapi pahitnya kopi tetaplah istimewa dan mengundang selera. Kalau pahitnya kamu?

SILABUS, RPP, LKPD BAHASA ARAB KELAS 3 MADRASAH IBTIDAIYAH

SILABUS, RPP, LKPD BAHASA ARAB KELAS 3 MADRASAH IBTIDAIYAH bisa didownload di sisni

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai